Seringkali kita sebagai
umat Islam mendengar kabar duka berupa berpulangnya seseorang kehadirat illahi
robbi baik dari keluarga kerabat maupun keluarga sendiri. Dan tidak jarang juga
ketika kabar tersebut terdengar ditelinga kita, kita sedang tidak berada di
tempat dan tidak dapat mengikuti sholat jenazah. Oleh karenanya kita
diperbolehkan untuk melakukan sholat ghoib seperti yang dilakukan oleh
Rosulullah ketika menyolati jenazah Raja Najasyi dengan sholat ghoib. Namun,
baik disadari ataupun tidak sebagian besar dari kita kurang memahami bagaimanakah
cara melakukan shalat ghoib tersebut.
Berikut sedikit pembahasan
mengenai sholat ghoib:
Sholat Ghoib hampir sama dengan sholat jenazah, bedanya kita tidak sedang
berada didekat jenazah yang ingin disholati. Misalnya kita ingin menyolati kerabat yang meninggal yang jauh
dari tempat tinggal kita sehingga tidak bisa datang langsung, maka bisa melalui
sholat ghoib ini.
Berikut tata cara sholat ghoib..
Shalat ghoib terdiri dari 8 rukun.
1. Niat
Shalat jenazah sebagaimana shalat dan ibadah lainnya tidak dianggap
sah jika tidak diniatkan. Dan niatnya adalah untuk
melakukan ibadah kepada Allah SWT. Seperti firman-Nya :Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan
kepada-Nya dalam agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS.
Al-Bayyinah : 5).
Rasulullah SAW pun telah bersabda dalam haditsnya yang masyhur :
Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya
setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.”(HR.
Muttafaq Alaihi).
Niat itu adanya di dalam hati dan intinya adalah tekad serta
menyengaja di dalam hati bahwa kita akan melakukan sholat tertentu saat ini.
2. Berdiri Bila Mampu
Shalat jenazah tidak sah bila dilakukan dengan duduk atau di atas kendaraan (hewan
tunggangan) selama seseorang mampu untuk berdiri dan tidak memiliki udzur apapun.
3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana
bentuk shalat Nabi ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi
(shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan
Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya menjadi seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun
begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri
masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
Seperti bacaan sholat pada
umumnya ketika tahiyyat.
6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :Bila kalian menyalati
jenazah, maka murnikanlah doa untuknya. (HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah
: 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain
:
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim
nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi.
Ada juga yang hanya menuliskan:
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu.
7. Doa Setelah Takbir Keempat
Misalnya doa yang berbunyi :
Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana
wa lahu
8. Salam
Jadi, jika diurutkan adalah sebagai berikut :
1. Takbiratul Ihram seperti biasa
Membaca Al-Fatihah
2. Takbir
Membaca Shalawat kepada Nabi SAW : Allahumma Shalli ‘Alaa Muhammad . . .
3. Takbir
Membaca Doa : Allahummaghfir lahu war-hamhu . . .
4. Takbir
Membaca Doa : Allahumma Laa Tahrimnaa Ajrahu
Mengucap Salam
0 komentar:
Posting Komentar
tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada