
Pemakaian
ban harus memperhatikan ukuran velgnya. Aplikasi harian nggak boleh
sembarangan, karena jalanan yang dilewati bervariasi (berlubang, becek,
berlumpur, tanjakan, tikungan, berpasir, hujan, dll.) ngga seperti
kondisi jalanan di road race atau drag race.
Kombinasi ban dan velg yang ngga sesuai mengakibatkan ban meninggi atau melebar dari ukuran standar.
Jika
tapak ban terlalu besar daripada tapak velg, ban cenderung meninggi dan
lancip. Sehingga rawan melejit dari jepitan pinggir velg yang terlalu
sempit. Hal ini terjadi jika memaksa memakai ban ukuran besar tanpa
diikuti penggantian velg yang lebih lebar.
Jika
tapak ban lebih kecil daripada tapak velg, ban akan melebar dan
mengkotak. Akibatnya bibir ban ditarik paksa melewati batas agar
menempel ke pinggir velg. Belum lagi suspensi motor terasa lebih keras
karena fungsi ban meredam beban menurun. Contohnya, aplikasi ban drag di
motor harian.
Ban
lancip atau kotak sama ruginya. Jika lancip, saat jalan tegak, gigitan
karet bundar ke aspal gak maksimal. Bahayanya di jalan gak rata, motor
oleng. Saat menikung pun ban lancip tidak lebih baik. Sebab, tapak
sampingnya yang besar bisa menipu kita. Rasanya ban masih menapak.
Padahal, motor udah terlalu rebah. Kalo tidak disadari, tau-tau
ngegelosor alias ngesot.
Ban
kotak pun tak kurang ruginya. Kalau saat jalan tegak sih enak bener.
Tapi, Giliran mau nikung, permukaan ban yang menempel di aspal minim.
Jika maksa rebah, pasti langsung mencium tanah.
Sebaiknya naik turun
lebar tapak ban jangan melebihi 1 tingkat. Misalkan velg depan 1,60×17
inci dengan ban standarnya 70/90-17 dapat diganti dengan ukuran ban
80/90-17 atau velg belakang 1,85x17inci dengan ban standarnya 80/90-17
dapat diganti dengan ban 90/90-17.
*UKURAN VELG | UKURAN BAN *
1.20 X 17″ | 2.00-17 ; 50/90-17 = OK
1.40 X 17″ | 2.00-17 ; 50/90-17 = Kotak
1.60 X 17″ | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
1.85 X 17″ | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
2.15 X 17″ | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
2.50 X 17″ | 2.00-17 ; 50/90-17 = Ngga Cocok
1.20 X 17″ | 2.25-17 ; 60/90-17 = Pas
1.40 X 17″ | 2.25-17 ; 60/90-17 = OK
1.60 X 17″ | 2.25-17 ; 60/90-17 = Kotak
1.85 X 17″ | 2.25-17 ; 60/90-17 = Ngga Cocok
2.15 X 17″ | 2.25-17 ; 60/90-17 = Ngga Cocok
2.50 X 17″ | 2.25-17 ; 60/90-17 = Ngga Cocok
1.20 X 17″ | 2.50-17 ; 70/80-17 = OK
1.40 X 17″ | 2.50-17 ; 70/80-17 = Pas
1.60 X 17″ | 2.50-17 ; 70/80-17 = OK
1.85 X 17″ | 2.50-17 ; 70/80-17 = Kotak
2.15 X 17″ | 2.50-17 ; 70/80-17 = Ngga Cocok
2.50 X 17″ | 2.50-17 ; 70/80-17 = Ngga Cocok
1.20 X 17″ | 2.75-17 ; 80/90-17 = Bulat
1.40 X 17″ | 2.75-17 ; 80/90-17 = OK
1.60 X 17″ | 2.75-17 ; 80/90-17 = Pas
1.85 X 17″ | 2.75-17 ; 80/90-17 = OK
2.15 X 17″ | 2.75-17 ; 80/90-17 = Kotak
2.50 X 17″ | 2.75-17 ; 80/90-17 = Ngga Cocok
1.20 X 17″ | 3.00-17 ; 90/80-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17″ | 3.00-17 ; 90/80-17 = Bulat
1.60 X 17″ | 3.00-17 ; 90/80-17 = OK
1.85 X 17″ | 3.00-17 ; 90/80-17 = Pas
2.15 X 17″ | 3.00-17 ; 90/80-17 = OK
2.50 X 17″ | 3.00-17 ; 90/80-17 = Kotak
1.20 X 17″ | 3.50-17 ; 100/80-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17″ | 3.50-17 ; 100/80-17 = Ngga Cocok
1.60 X 17″ | 3.50-17 ; 100/80-17 = Bulat
1.85 X 17″ | 3.50-17 ; 100/80-17 = OK
2.15 X 17″ | 3.50-17 ; 100/80-17 = Pas
2.50 X 17″ | 3.50-17 ; 100/80-17 = OK
1.20 X 17″ | 4.00-17 ; 110/80-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17″ | 4.00-17 ; 110/80-17 = Ngga Cocok
1.60 X 17″ | 4.00-17 ; 110/80-17 = Ngga Cocok
1.85 X 17″ | 4.00-17 ; 110/80-17 = Bulat
2.15 X 17″ | 4.00-17 ; 110/80-17 = OK
2.50 X 17″ | 4.00-17 ; 110/80-17 = Pas
1.20 X 17″ | 120/70-17 = Ngga Cocok
1.40 X 17″ | 120/70-17 = Ngga Cocok
1.60 X 17″ | 120/70-17 = Ngga Cocok
1.85 X 17″ | 120/70-17 = Ngga Cocok
2.15 X 17″ | 120/70-17 = Bulat
2.50 X 17″ | 120/70-17 = OK
*HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT GANTI BAN *
-
Pilih tukang tambal ban yang mempunyai alat pelindung bibir velg,
minimal tukang tambal yang kita kenal, karena jika kita asal pilih
tukang tambal ban, biasanya tukang tambal ban tidak hati-hati
mengerjakannya. Akibatnya, bisa lecet bibir velg kena alat congkelnya.
-
Sedikit oli atau air sabun dapat digunakan sebagai alat bantu
memasukkan ban ke velg dan membantu gerakan mengembangnya ban pada saat
diisi angin, sehingga ban mendekap rata dan sempurna pada bibir velg.
-
Tekanan Angin. Isi angin sesuai anjuran pabrikan. Pada saat musim
hujan, tekanan ini dapat diturunkan sekitar 5 psi, tujuannya agar
cengkeraman ban ke aspal lebih maksimal. Tetapi apabila ban agak kempis
terus dipakai di jalanan kering, konsekuensinya bensin agak boros.
Apalagi kalau dipakai berboncengan efeknya cukup terasa. Paling enak sih
tekanan normal saja. tekanan ban depan 28 - 30 psi lalu belakangnya
32-34 psi.
- Saat musim hujan disarankan memilih ban dengan kompon
lembut. Karena karet yang soft memiliki daya cengkeram lebih maksimal.
jadi, pas banget buat melibas jalanan basah. Tetapi konsekuensinya usia
pakai tipe soft compound lebih pendek alias cepat habis. Kebalikan bila
pilih kompon keras. Usia pakainya lama namun saat hujan terasa licin.
Ingat! Keras di sini maksudnya bukan karena usia pakai lo.
- Jangan
langsung tancap gas setelah kelar mengganti ban. Tekan beberapa kali rem
agar tekanan minyak rem kembali normal. Karena biasanya ketika pasang
kembali piringan ke kaliper, pelat kampas rem kena cungkil obeng untuk
memudahkan pemasangan kembali piringan di kaliper. Ini berakibat tekanan
minyak rem melemah saat kampas kena congkel.
*Beberapa Kemungkinan Ban Motor Habis tidak Merata*
1.
Velg motor tidak balance. Jika motor menggunakan velg jari-jari
(spoke), sebaiknya distel ulang. Namun bila sudah didapati keretakan
atau tidak memungkinkan disetel ulang, sebaiknya ganti velg racing
dengan yang baru demi keselamatan Anda.
2. Laher sudah oblak. Karena itu cek dengan teliti lahernya. Bila motor
menggunakan
dua sokbreker, cek sokbreker kiri kanan. Bisa jadi volume olinya tidak
sama, atau posisinya miring sebelah, atau mati sebelah.
3.
Pemasangan ban belakang dan ban depan tidak lurus, namun jangan
berpatokan pada strip, tapi patokannya pada kelurusan ban. Satu lagi,
coba cek bushing swing arm. Bila sudah oblak segera ganti karena hal ini
juga dapat mengakibatkan ban habis tidak merata.
4. Cara duduk
Anda di motor. Duduk yang tidak memusat, atau duduk yang agak miring
sebelah bisa jadi menjadi penyebabnya. karena tumpuan beban menjadi
berat sebelah. Hal ini dapat pula terjadi bilamana pembonceng seringkali
duduk terlalu ke kiri atau kanan.
*Cara menjaga dan merawat ban motor Anda:*
1. Memperhatikan tekanan ban pada tekanan ideal/sesuai buku petunjuk.
Karena:
tekanan yang tidak seimbang mengakibatkan ban retak dan dapat merusak
bagian pinggir ban (side wall) sehingga dapat mengakibatkan ban menjadi
tidak kokoh dan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama, pinggiran
ban (side wall) dapat retak dan sobek.
2. Usahakan anda memilih jalan yang paling nyaman
Karena: terkikisnya sebuah ban disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak merata, sehingga menyebabkan ban lebih cepat rusak.
3. Keawetan ban tergantung pada cara pengereman dan cara menarik gas
Karena:
jika kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi pengereman yang
baik adalah secara halus dan berbarengan dengan menggunakan kedua rem
secara bersamaan dan cara penarikan gas juga jangan terlalu over disaat
permulaan mau jalan dikarenakan traksi roda dengan jalan akan lebih
cepat mengikis sebuah ban
4. Suku cadang yang berhubungan dengan keawetan ban motor adalah velg dan shock absorber.
Karena:
jika shock absorber tidak baik dan velg tidak rata dampak yang akan
terkena adalah terkikisnya ban menjadi tidak merata/bergelombang dan
ketika disaat menikung permukaan ban tidak bisa mencengkram dengan baik.
maka dari itu pun akan membahayakan si pengendara kendaraan tersebut
5.
Saat memasang ban, pastikan ban tersebut terpasang secara vertical,
garis list tepi ban harus keluar secara merata dan juga arah rotasi ban
harus sesuai dengan arah alur ban, agar ban dapat sempurna melaju secara
rata di jalan.
1 komentar:
Nanya boleh gan, saya punya mio j hdk modif naik pelek jd 17" menurut agan ukuran pelek dan ukuran ban yg ideal buat pakaian harian yang kondisi jalan umum di indonesia... (bukan trek drag road)
Posting Komentar
tolong komentarnya berhubungan dengan artikel yang ada